Metode Pembelajaran Aktif Konvensional
Pembelajaran Aktif Konvensional - Pada postingan kali ini, blog Pembelajaran sedikit akan share mengenai metode pembelajaran aktif konvensional. Setidaknya disini akan menguraikan tiga jenis metode yang tergolong dalam pembelajaran aktif konvensiional. Yaitu ceramah (lectures) dan bertanya (questions); resitasi (recitation); dan praktik dan latihan (practice dan drill). Karena tidak menutup kemungkinan ada metode-metode yang lain yang tergolong pada pembelajaran aktif konvensional. Langsung saja berikut uraian singkat dari ke tiga jenis metode pembelajaran aktif konvensional tersebut.
Tiga Metode Pembelajaran Aktif Konvensioal
Ceramah (Lectures) dan Bertanya (Questions)
Metode ceramah dan bertanya menjadi dasar dari semua metode pembelajaran lainnya. Metode ceramah dan bertanya merupakan strategi dimana guru memberi presentasi lisan dan peserta didik dituntut menanggapi atau mencatat penjelasan guru. Supaya lebih hidup, metode ceramah dapat diselingi dengan tanya jawab. Ceramah digunakan untuk menjelaskan informasi dalam waktu singkat atau untuk mengawali dan menjelaskan tugas belajar. Rosenshine dan Stevens (1986) menjelaskan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan metode ceramah yaitu:
- tujuan dan inti pelajaran dinyatakan secara jelas;
- presentasi dilakukan setahap demi setahap;
- menggunakan prosedur khusus dan kongkrit; dan
- mengecek pemahaman siswa.
Baca juga: Metode Nasihat dalam Islam
Questions digunakan apabila guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah. Meskipun metode ini sederhana, tetapi ada beberapa tipe-tipe pertanyaan yang perlu diketahui antara lain: pertanyaan terfokus (focusing question) yaitu pertanyaan yang hanya digunakan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman peserta didik pada topik yang dipelajari. Prompting questions yaitu pertanyaan yang menggunakan isyarat (hint) dan petunjuk (clues) sebagai alat peserta didik dalam mengingat jawaban atau membantu peserta didik menjawab pertanyaan dengan menyebutkan huruf atau kata awalnya. Contoh: Siapa nama pengarang roman “Siti Nurbaya?” guru memancing jawaban peserta didik dengan mengucap huruf Mmm.... (Marah Rusli).
Probing questions yaitu pertanyaan yang digunakan untuk mencari klarifikasi dan mengarahkan peserta didik agar menjawab pertanyaan lebih lengkap lagi.
Resitasi (Recitation)
Resitasi digunakan untuk mendiagnosis kemajuan belajar siswa. Resitasi menggunakan pola: guru bertanya, peserta didik merespon dan guru memberi reaksi. Gage dan Berliner (1998) mencatat bahwa secara umum resitasi digunakan dalam review, pengantar materi baru, mengecek jawaban, praktek dan mengecek pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dan ide-idenya.
Baca juga: Metode Pembelajaran Diskusi
Baca juga: Metode Pembelajaran Diskusi
Praktik dan Latihan (Practice and Drills)
Praktik dilakukan setelah materi dipelajari dan sebaiknya dilakukan di luar jam belajar atau setelah guru melakukan demonstrasi. Drill digunakan ketika peserta didik disuruh mengulang informasi pada topik-topik khusus sampai peserta didik dapat menguasai topik yang diajarkan. Praktik dan latihan melibatkan pengulangan (repetition) untuk membantu peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan mudah mengingat kembali informasi yang sudah disampaikan pada saat diperlukan.
Baca juga: Metode Latihan dan Praktik (Tajribah) dalam Islam
Baca juga: Metode Latihan dan Praktik (Tajribah) dalam Islam
Demikianlah uraian mengenai metode pembelajaran aktif konvensional. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipahami.
Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon