-->
loading...

Tuesday, November 25, 2014

Model Latihan Laboratorium (Laboratory Training Model)

Model Latihan Laboratorium (Laboratory Training Model) - Siang teman-teman Blog Pembelajaran. Postingan kali ini, blog Pembelajaran akan share contoh terakhir dari rumpun model interaksi sosial yaitu Model Latihan Laboratorium (Laboratory Training Model). Nation Trainng Laboratory, Bethel, Maine (USA) menyusun model ini bertolak dari konsep T-Group Esperience yang menitik beratkan pada proses interpersonal, intrapersonal, dinamika kelompok, dan pengarahan sendiri.

Lebih jauh Nation Trainng Laboratory, Bethel, Maine (USA) bahwa proses intrapersonal memberi tekanan pada tujuan yaitu pengetahuan sendiri atau self-knowledge. Memperoleh wawasan terhadap perilaku dan reaksi seseorang, khususnya dengan cara memperoleh umpan balik dari orang lain merupakan tugas belajar atau learning task. Proses interpersonal memusatkan perhatian pada dinamika hubungan antar individu berupa hubungan mempengaruhi, umpan balik, kepemimpinan, komunikasi, penyelesaian konflik, memberi dan menerima bantuan kekuasaan dan kontrol. Tujuannya ialah untuk memahami kondisi, kemudahan dan hambatan terhadap berfungsinya suatu kelompok. Kesemua tujuan itu akan dicapai dengan cara meningkatkan kesadaran dan merubah sikap menuju perilaku yang baru. Semangat untuk meneliti atau melakukan proses inquiri sangat penting dalam keseluruhan proses pencapaian tujuan dalam model ini.

Model Latihan Laboratorium (Laboratory Training Model)

Elemen Dasar Model Latihan Laboratorium

Model latihan laboratories ini memiliki empat elemen dasar. Pertama, situasi yang kurang bertujuan, kurang terpimpin, dan kurang tersusun acaranya. Di sini kekaburan situasi menimbulkan ketegangan, dan memungkinkan pebelajar memberikan respon kepada keadaan itu, yang pada akhirnya dilakukan denan pengarahan. Kedua, orientasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kelompok. Ketiga, data yang menjadi analisis adalah pengalaman dan umpan balik yang diperoleh pebelajar pada saat mereka belajar bersama. Keempat, para anggota kelompok dan pelatih seyogyanya melaksanakan peranan sebagai pengamat yang terlibat dalam participant observer.
Sintaks
Model ini tidak memiliki tahapan yang ketat. Tahapan kegiatan yang dikembangkan bervariasi dengan rancangan laboratories sendiri. Biasanya struktur T-Group merupakan struktur yang utama. Struktur T-Group ini meliputi dua tahap utama dengan tahapan yang lebih kecil untuk masing-masing tahap utama, seperti diuraikan dalam tabel berikut:
  • Fase I - Tahap kertergantungan: hubungan dengan kekuasaan sebagai isu pokok.
  1. Ketergantungan (kebutuhan akan adanya pranata dan pemimpin).
  2. Kontra ketergantungan (menghindarkan diri dari pimpinan, munculnya dua kelompok yang berbeda keinginan).
  3. Pemecahan masalah (munculnya keinginan untuk memanfaatkan waktu lebih baik, penghargaan kepada pelatih, pengenalan terhadap macam-macam sikap; rasa percaya dan kerjasama).
  • Fase II - Saling ketergantungan: peduli terhadap orang lain dan bekerjasama memecahkan masalah umum.
  1. Pemikatan (solidaritas kelompok, perasaan positif)
  2. Pemencaran (kepedulian terhadap perbedaan, dan keterlibatan lebih banyak serta rasa takut diserang)
  3. Validitas kesepakatan (penyiapan untuk mengakhiri kelompok, evaluasi keterlibatan, sadar akan tanggapan terhadap orang lain).
Prinsip Reaksi
Dalam pengimplementasian model ini kelompok akan sangat tergantung pada model perilaku kelompok yang baik seperti: terbuka, jujur, terarah, bersemangat belajar tinggi, mau dan mampu memberi umpan balik, dan bersifat mendukung.
Sistem Sosial
Pebelajar memegang berbagai peranan dalam T-Group ini, yakni sebagai pengamat yang terlibat, anggota kelompok pemberi contoh, dan sebagai mediator atau perantara.
Sistem Pendukung
Sarana pendukung yang diperlukan dan paling utama ialah pengajar/pelatih yang berpengalaman dalam model ini. Model ini dapat dilaksanakan dalam situasi kelembagaan, situasi kelas, dan situasi yang diintegrasikan dengan kehidupan sehari-hari.

Sekian uraian mengenai
Model Latihan Laboratorium (Laboratory Training Model), semoga dapat bermanfaat.

Advertisement

Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon