Prosedur Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran Konstruktivisme - Setelah pada postingan sebelumnya telah dijelaskan tentang pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran atau pembaca yang budiman bisa baca postingan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran untuk lebih jelas mengenai hal tersebut. Maka pada kesempatan kali ini, blog Pembelajaran akan share bagaimana prosedurnya atau lebih tepatnya akan share postingan dengan judul Prosedur Pembelajaran Konstruktivisme.
Prosedur Pembelajaran Konstruktivisme
Driver dalam Fraser and Walberg (1995) telah menciptakan prosedur pembelajaran berdasarkan konstruktivisme, memfasilitasi pebelajar membangun sendiri konsep-konsep baru berdasarkan konsep lama yang telah dimiliki. Pembangunan konsep baru itu tidak terjadi di ruang hampa melainkan dalam konteks sosial, dimana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain untuk merestrukturisasi ide-idenya, seperti yang diuraikan pada gambar berikut:
Gambar. Prosedur Pembelajaran Konstruktivisme (Driver dalam Fraser and Walberg, 1995) |
Baca juga: Tokoh-Tokoh Pembelajaran Konstruktivisme
Konsep lama yang dimiliki pebelajar digali pada pembelajaran pendahuluan, pada saat mereka mendapat orientasi berupa peristiwa alam, model, atau simulasi yang relevan dengan konsep yang akan dipelajari. Konsep lama itu diperoleh pebelajar dari kehidupan sehari-hari selama bertahun-tahun, maupun dari pembelajaran sebelumnya. Tidak jarang di antara konsep-konsep itu ada yang salah (miskonsepsi), yang akan sangat mengganggu proses belajar selanjutnya apabila tidak diperbaiki sejak awal. Konsep lama yang sudah sesuai dengan konsep ilmiah sangat penting artinya bagi penanaman konsep-konsep baru yang akan dilakukan dalam pembelajaran inti.
Konsep lama yang dimiliki pebelajar digali pada pembelajaran pendahuluan, pada saat mereka mendapat orientasi berupa peristiwa alam, model, atau simulasi yang relevan dengan konsep yang akan dipelajari. Konsep lama itu diperoleh pebelajar dari kehidupan sehari-hari selama bertahun-tahun, maupun dari pembelajaran sebelumnya. Tidak jarang di antara konsep-konsep itu ada yang salah (miskonsepsi), yang akan sangat mengganggu proses belajar selanjutnya apabila tidak diperbaiki sejak awal. Konsep lama yang sudah sesuai dengan konsep ilmiah sangat penting artinya bagi penanaman konsep-konsep baru yang akan dilakukan dalam pembelajaran inti.
Demikianlah uraian singkat mengenai prosedur pembelajaran konstruktivisme. Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu.
Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon