-->
loading...

Sunday, December 14, 2014

Model Pertemuan Kelas (Classroom Meeting Model)

Model Pertemuan Kelas (Classroom Meeting Model) - Setelah pada postingan sebelumnya telah dibahas mengenai salah satu contoh model pembelajaran personal. Maka pada kesempatan kali ini, akan diurikan pula contoh model lain yang termasuk dalam golongan model personal yaitu model pertemuan kelas (Classroom Meeting Model). Di bawah ini penjelasnnya.

William Glasser sebagai tokoh model Pertemuan Kelas ini bertolak dari pandangan psikologis, yang berasurnsi bahwa kekacauan psikologis yang dialami seseorang karena adanya campur tangan budaya atas kebutuhan vital biologis manusia berupa sex dan aggression. Kebutuhan - kebutuhan vital psikologis manusia yang paling esensial ialah mencintai dan dicintai. Ketidakpuasan dalam hal cinta ini menimbulkan berbagai sindrom seperti gejala takut tanpa alasan, depresi, dan sebagainya.

Di dalam kelas cinta itu menjelma dalam bentuk tanggung jawab sosial, yaitu suatu tanggung jawab untuk membantu individu-individu lainnya. Tanggung jawab ini akan membawa kepada suatu penilaian diri sendiri dan merasakan sebagai pribadi yang capable. Pendidikan dalam hal ini ialah pendidikan akan tanggung jawab sosial. Pendidikan untuk tanggung jawab sosial ini mencakup berpikir, pernecahan masalah, dan pengambilan keputusan baik sebagai individu maupun kelompok tentang pokok-pokok yang berkaitan dengan siswa itu.

Tipe Perternuan Kelas

Menurut Glasser terdapat 3 (tiga) tipe perternuan kelas itu yakni sebagai berikut:
  1. Perternuan pemecahan masalah
  2. Pertemuan open-ended
  3. Perternuan diagnosis pendidikan
Ketiga tipe tersebut di atas masing-masing berbeda fokusnya. tipe pertemuan pernecahan masalah menyangkut diri sendiri dengan masalah tingkahlaku dan masalah social, tetapi dapat pula mengenai persahabatan, kesendirian dan pilihan jurusan. Orientasi pertemuan selalu positif yang menuju kepada pemecahan dan bukan pada mencari kesalahan. Adapun pada tipe pertemuan open-ended pebelajar diberikan pertanyaan-pertanyaan pemikiran provokatif yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Mungkin  pula  pertanyaan-pertanyaan  yang  diajukan berhubungan dengan kurikulum kelas.

Perbedaan antara pertemuan open-ended dengan diskusi kelas ialah bahwa pada pertemuan open-ended pertanyaan guru secara khusus tidak mencari jawaban-jawaban faktual. Pembelajar hanya menstimulasi berpikir mengenai apa yang pebelajar tahu atas subjek yang didiskusikan. Sedangkam pertemuan diagnosis pendidikan dikaitkan dengan apa yang sedang dipelajari di kelas. Tujuannya untuk mendapatkan apakah kelas tidak memahami pelajaran. Dalam hal ini bukan untuk menilai peelajar, melainkan untuk menemukan apa yang mereka tahu dan mereka tidak tahu. Jadi pembelajar tidak menilai dalam diskusi-diskusi. Pebelajar boleh menyampaikan pendapat dengan bebas dan menarik kesimpulan tentang apa yang dianggapnya tepat.

Gambaran Struktur Model Pertemuan Kelas

Meskipun Glasser mengemukakan 3 (tiga) tipe pertemuan kelas yang berbeda, namun mempunyai mekanisme yang sama. Untuk mendapatkan gambaran tentang struktur model pertemuan kelas ini dapat kita kemukakan sebagai berikut:
Sintaks
  • Fase I : Pembelajar menciptakan suasana yang tenang.
  • Fase II : Pembelajar dan pebelajar menyatakan masalah-masalah yang akan didiskusikan.
  • Fase III : Pembelajar menyuruh pebelajar melakukan penilaian pribadi.
  • Fase IV : Pembelajar dan pebelajar mengidentifikasikan alternafif segi-segi pelajaran yang akan didiskusikan.
  • Fase V : Pebelajar membuat suatu commitment tingkah laku.
  • Fase VI : Pembelajar rnembuat kelompok tindak lanjut tingkah Iaku.
Prinsip Reaksi
Reaksi guru bersumber pada 3 (tiga) prinsip
  1. Prinsip keterlibatan
  2. Pembelajar tidak memberi penilaian
  3. Pembelajar mengidentifikasikan, memilih dan mengikuti alternative-alternatif studi tingkah laku
Sistem Sosial
Pembelajar sebagai moderator kegiatan-kegiatan. Tetapi pada fasa-fase tertentu ia mengambil inisiatif atau mengakhiri kegiatan bersama pebelajar.
Sistem Pendukung
Sistem pendukungnya terutama terletak pada kompetensi pembelajar yaitu :
  • Pribadi yang menyenangkan
  • Keterampilan interpersonal dan penguasaan teknik diskusi
Penggunaan model Pertemuan Kelas ini diarahkan untuk mencapai direct dan indirect effects seperti terlihat pada diagram:

Model Pertemuan Kelas (Classroom Meeting Model)

Semoga dapat bermanfaat.

Advertisement

Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon