-->
loading...

Tuesday, September 30, 2014

Landasan Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif

Landasan Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif - Setelah selesai menguraikan tentang model pembelajaran kooperatif. Maka pada postingan kali ini Dunia Pembelajaran akan menguraikan mengenai model pembelajaran kreatif dan produktif. Pada awalnya, model pembelajaran kreatif dan produktif khusus dirancang untuk pembelajaran apresiasi sastra. Namun pada perkembangannya kemudian, dengan berbagai modifikasi, model ini dapat digunakan untuk pembelajaran pada berbagai bidang studi.



Jika pada awalnya model ini disebut sebagai Strategi Strata (Wardani, 1981), maka setelah berbagai modifikasi, model ini diberi label Pembelajaran Kreatif dan Produktif. Sesuai dengan nama yang baru, model ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, baik di jenjang pendidikan dasar dan menengah, maupun pada jenjang pendidikan tinggi.


Karakteristik Pembelajaran Kreatif dan Produktif

Pembelajaran kreatif dan produktif antara lain: belajar aktif, kreatif, konstruktif, serta kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap pendekatan tersebut diintegrasikan sehingga menghasilkan satu model yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan produk yang bersumber dari pemahaman mereka terhadap konsep yang sedang dikaji.
Landasan Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif
Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
  • Keterlibatan pebelajar secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran. Keterlibatan ini difasilitasi melalui pemberian kesempatan kepada pebelajar untuk melakukan eksplorasi dari konsep bidang ilmu yang sedang dikaji serta menafsirkan hasil ekplorasi tersebut.
  • Pebelajar didorong untuk menemukan/mengkonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti observasi, diskusi, atau percobaan. Dengan cara ini, konsep tidak ditransfer oleh pembelajar kepada pebelajar, tetapi dibentuk sendiri oleh pebelajar berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang terjadi ketika melakukan eksplorasi serta interpretasi.
  • Pebelajar diberi kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama. Kesempatan ini diberikan melalui kegiatan eksplorasi, interpretasi, dan rekreasi. Di samping itu, pebelajar juga mendapat kesempatan untuk membantu temannya dalam menyelesaikan satu tugas. Kebersamaan, baik dalam eksplorasi, interpretasi, serta rekreasi dan pemajangan hasil merupakan arena interaksi yang memperkaya pengalaman.



Pada dasarnya, untuk menjadi kreatif, seseorang harus bekerja keras, berdedikasi tinggi, antusias, serta percaya diri (Erwin Segal, dalam Black, 2003). Dalam konteks pembelajaran, kreativitas dapat ditumbuhkan dengan menciptakan suasana kelas yang memungkinkan pebelajar dan pembelajar merasa bebas mengkaji dan mengeksplorasi topik-topik penting kurikulum. Pembelajar mengajukan pertanyaan yang membuat pebelajar berpikir keras, kemudian mengejar pendapat pebelajar tentang ide-ide besar dari berbagai perspektif. Pembelajar juga mendorong pebelajar untuk menunjukkan/mendemonstrasikan pemahamannya tentang topik-topik penting dalam kurikulum menurut caranya sendiri (Black, 2003).

Demikianlah uraian mengenai Landasan Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca yang budiman. Amien

Advertisement

Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon