Pendekatan Model Pembelajaran Keterampilan Pemecahan Masalah
Pendekatan Model Pembelajaran Keterampilan Pemecahan Masalah - Pendekatan Model pembelajaran ini menerapkan pendekatan fungsional (functional approach) atau pendekatan berbasis masalah (problem-based approach). Strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dari esensi strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research-oriented learning” yang dikemas dalam model “Project”.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Keterampilan Pemecahan Masalah
Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
- mengidentifikasi Masalah Kebijakan Publik dalam Masyarakat
- memilih suatu Masalah untuk dikaji oleh kelas
- mengumpulkan Informasi yang terkait pada Masalah itu
- mengembangkan Portofolio kelas
- menyajikan Portofolio
- melakukan Refleksi Pengalaman Belajar
Di dalam setiap langkah pebelajar belajar secara terstruktur personal dan/atau mandiri, baik secara perseorangan dan/atau dalam kelompok kecil dengan fasilitasi dari pembelajar dan menggunakan aneka ragam sumber belajar di sekolah/kampus dan di luar sekolah/kampus (manusia, bahan tertulis, bahan terekam, bahan tersiar, alam sekitar, artifak, situs sejarah, dan lain-lain). Di situlah berbagai keterampilan dikembangkan seperti: membaca, mendengar pendapat orang lain, mencatat, bertanya, menjelaskan, memilih, merumuskan, menimbang, mengkaji, merancang perwajahan, menyepakati, memilih pimpinan, membagi tugas, menarik perhatian, berargumentasi dan lain-lain.
Metode
Metode pembelajaran menggunakan kombinasi presentasi oleh pembelajar, diskusi umum, diskusi kelompok, survei lapangan, studi kepustakaan, workshop, dan simulasi dengar pendapat (simulated-hearing)
Media dan Sumber
Model ini menggunakan aneka media dan sumber seperti media cetakan (buku teks, ensiklopedia, buku tulis, kliping) media perekam (video, audio, CD), elektronik (internet), media tersiar (radio, TV), dan nara sumber (pakar, praktisi, manusia kunci, pelaku sejarah). Untuk kepentingan perekaman proses belajar dan pengemasan hasil belajar dikembangkan portofolio dalam bentuk tampilan. Fortofolio visual yang disusun secara sistematis yang melukiskan proses pembelajaran yang didukung oleh seluruh data yang relevan, yang terpadu secara utuh melukiskan “integrated learning experiences” atau pengalaman belajar yang terpadu yang dialami oleh siswa dalam kelas sebagai suatu kesatuan. Dalam konteks ini portofolio dimaksudkan sebagai kumpulan hasil pekerjaan mahasiswa yang mencerminkan keseluruhan aktivitas mahasiswa dalam melakukan tugas-tugas belajarnya (learning task) dalam konteks pengalaman belajar (learning experiences) secara keseluruhan.
Portofolio terbagi dalam dua bagian yakni “Portofolio tampilan”, dan “Portofolio dokumentasi”. Portofolio Tampilan berbentuk papan empat muka berlipat yang secara menyajikan:
- rangkuman Permasalahan yang dikaji,
- berbagai alternatif Kebijakan Pemecahan Masalah,
- usulan Kebijakan untuk Memecahkan Masalah,
- pengembangan Rencana Kerja/Tindakan.
Sedangkan Portofolio Dokumentasi dikemas dalam Map Ordner atau sejenisnya yang disusun secara sistematis mengikuti urutan Portopolio Tampilan. Semoga dapat bermanfaat.
2 komentar
Metode pembelajaran ini untuk sekolah tingkat apa, bisa diterapkan disemuanya
Untuk perguruan tinggi...
Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon