Evaluasi Pembelajaran Konstruktivisme
Evaluasi Pembelajaran Konstruktivisme - Untuk yang terakhir pada postingan tentang pembelajaran konstruktivisme dari mulai pendekatan, prosedur, kompetensi, metode dan sekarang tinggal evaluasi. Maka pada kesempatan kali ini, situs Dunia Pembelajaran akan share mengenai Evaluasi Pembelajaran Konstruktivisme. Adapun evaluasi terhadap pembelajaran konstruktivis meliputi evaluasi formatif dan sumatif.
Baca juga: Strategi Pembelajaran Kontruktivisme
Baca juga: Strategi Pembelajaran Kontruktivisme
2 Macam Evaluasi Pembelajaran Konstruktivisme
Evaluasi formatif menekankan pada proses dan tujuannya lebih kepada perbaikan mutu pembelajaran; sedangkan evaluasi sumatif menekankan pada hasil. Untuk evaluasi formatif asesmen perlu dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan berikut ini:- diskusi kelas,
- kegiatan kelompok kecil di kelas atau di lapangan tugas terstruktur, pekerjaan rumah,
- kegiatan mandiri (proyek),
- praktikum.
Baca juga: Metode Pembelajaran Kontruktivisme
Evaluasi sumatif mengukur pencapaian pebelajar setelah menyelesaikan suatu mata pelajaran. Aspeknya mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap; pengukurannya bisa dilakukan dengan tes tertulis maupun tes perbuatan.
Evaluasi terhadap kegiatan praktikum sebenamya tidak semata-mata menekankan pada proses, melainkan juga hasil, laporan praktikum adalah suatu hasil. Asesment terhadap laporan praktikum dapat dilakukan secara komprehensif mencakup hal-hal berikut ini:
- kejelasan isi,
- kebenaran teori,
- presentasi hasil, dan
- penampakan visual keseluruhan.
Baca juga: Media Pembelajaran Kontruktivisme
Koreksi terhadap laporan prakfikum dan tugas seringkali menjadi pekerjaan yang sangat berat bagi pembelajar. Struktur masing-masing laporan cukup kompleks dan perhitungannya sangat rumit. Dengan jumlah pebelajar sekitar 40 orang tiap kelas hampir tidak mungkin bagi pembelajar memeriksa secara teliti. Untuk tugas yang bersifat homogen, sama untuk semua pebelajar, berbagai altematif disarankan;
- Cukup dilakukan koreksi terhadap satu kelompok; yang lain akan belajar dari kesalahan-kesalahan kelompok itu, yang sudah dikoreksi oleh pembelajar.
- Melakukan sampling terhadap laporan-laporan praktikum atau PR yang masuk; misalnya satu tiap empat laporan atau PR.
- Menggunakan peer dan self assessinent; Nilai akhir dari hasil belajar pebelajar adalah gabungan dari berbagai nilai yang diperoleh. Komposisinya disepakati bersama pada awal perkuliahan.
Demikianlah ulasan mengenai evaluasi dalam pembelajaran konstruktivisme. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman tentang evaluasi pembelajaran.
Terima kasih telah berkomentar dengan baik dan sopan.
EmoticonEmoticon